ETIKA, MORAL DAN AKHLAK HANYA DAPAT DIGAPAI MELALUI PENGEMBARAAN SPIRITUAL YANG INTENS DAN SERIUS

Detikrakyat.com
Sabtu, 03 Mei 2025, 20.27.00 WIB Last Updated 2025-05-03T13:29:49Z

 



Mediadetikrakyat.com -- Kesadaran diri adalah upaya untuk memahami perasaan, pikiran dan hasrat serta motivasi dari diri sendiri secara jujur dan konsisten. Karena itu, kejujuran dan keberanian untuk mengakui dan menerima tentang realitas atau eksistensi diri sendiri secara jujur untuk diperbaiki atau ingin  ditingkatkan sebaik mungkin. Keberanian dan kejujuran untuk memahami dan menerima keadaan yang sesungguhnya tentang diri sendiri tanpa harus diingkari atau ditutup-tutupi agar dapat diperbaiki dan ditingkatkan bobot dan kualitasnya  untuk mencapai kesempurnaan manusia sebagai khalifatullah -- wakil Tuhan -- di bumi. Sehingga hakikat dari rahmatan lil alamin dapat terwujud meski terbatas hanya untuk diri kita sendiri.


Kejujuran terhadap hati nurani sendiri akan menikmati ketenangan batin, karena mampu menghindar dari kebohongan dan kemunafikan yang menyiksa diri. Usaha menjaga kesadaran terhadap diri sendiri dapat menghasilkan pilihan keputusan yang jitu dan penting bagi diri sendiri, karena tidak memiliki beban apa-apa dalam melakukan dan meraih tujuan yang diinginkan itu.


Sifat dan sikap jujur dan ikhlas dalam berbagai bentuk perbuatan dan prilaku sehari-hari biasanya akan menghasilkan jalinan hubungan yang baik dan memberi kesan bagi orang lain yang sempat bersinggungan dalam aktivitas dan kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Dari sifat dan sikap yang jujur dari hati nurani sendiri memang acap tidak memberikan hasil yang menyenangkan, tetapi bisa terbebas dari beban kamuflase atau kepura-puraan sebagai sumber dari sifat dan sikap yang munafik, karena hanya ingin tampil menyenangkan pihak lain dengan kepura-puraan saja. 


Karena itu, pegangan terhadap etika, moral dan akhlak mulia manusia untuk membentengi diri dari perbuatan serta perilaku yang buruk dapat dihindari, agar tetap kukuh dalam sikap dan sifat yang jujur, ikhlas tanpa pernah abai pada etika, moral dan akhlak manusia yang harus dijunjung tinggi nilai-nilainya yang luhur.


Etika adalah pagar diri dari sikap dan sifat perbuatan agar tidak menyalahi aturan adat, tradisi etik profesi serta kesepakatan aturan yang telah disetujui, baik secara formal maupun cuma dalam bentuk konvensi yang tidak tertulis. Apalagi untuk suatu perjanjian yang telah tertulis atau berada diatas sumpah dan janji seperti yang harus dilakukan oleh para pejabat publik ketika hendak menerima jabatan yang akan segera dijalankannya sesuai dengan fungsi dan peranannya yang tertuang dalam peraturan maupun perundang-undangan.  Karena itu sanksi moral dan hukum positif terhadap yang bersangkutan, ketika melakukan pelanggaran sangat terkesan sulit untuk dimaafkan. Apalagi hanya dikenakan sanksi yang ringan.


Prinsip dari etika memang lebih bersandar pada aturan adat, hukum dalam masyarakat tradisional serta kesepakatan bagi pekerja profesi yang harus ditaati tanpa sandi hukum, karena biasanya hanya dikenakan sanksi moral. Atau dikucilkan dari lingkungan masyarakat adat setempat. Atau bahkan diusir untuk keluar dari wilayah kekuasaan masyarkat setempat. Karena itu, etika erat kaitannya dengan moralitas yang lebih disandarkan pada ketentuan dan peraturan agama. Sehingga moralitas yang buruk akan mendapat kecaman dan cemoohan serta tidak dapat dipercaya oleh masyarakat dan lingkungannya.


Begitulah prinsip dalam nilai-nilai moral yang berpedoman pada perilaku baik atau buruk untuk menilai seseorang dengan konsekuensi sanksi moral yang buruk atau baik juga untuk yang akan ditempelkan kepada  bersangkutan.


Nilai-nilai moral yang penting dan perlu harus menjadi perhatian setiap orang agar tidak mengabaikannya. Seperti sikap seraung dengan tetangga kiri dan kanan di tempat tinggal kita, harus diindahkan. Bila tidak, maka penilaian balik -- dalam bentuk yang buruk maupun yang baik -- akan diterima oleh orang yang bersangkutan. Jadi nilai-nilai dalam etika dan moral itu akan menjadi bentuk pertanggungjawaban setiap orang terhadap lingkungan tempat tinggal maupun wilayah pergaulannya sehari-hari yang akan dicerca atau dipuji dengan cara langsung atau sembunyi-sembunyi yang dianggap tidak perlu dinarasikan, tetapi akan lebih penting disikapi dengan cara yang dianggap lebih baik atau lebih bijak.


Upaya untuk menjaga etika, moral dan akhlak yang mulia sebagai manusia yang diciptakan Tuhan sebagai Khalifah di muka bumi, melalui etika yang baik, moral yang terpuji serta akhlak yang mulia dalam luhur sebagai manusia dapat membangun hubungan yang baik dengan semua pihak, karena dapat dipercaya dan mampu menjaga -- atau bahkan -- menciptakan lingkungan yang kondusif dan indah hingga harmoni terjalin dengan pihak lain. Karena dengan landasan etika dan moral yang baik dapat ikut membangun suasana lingkungan dimana pun tempatnya akan kondusif dan membuat kebijakan yang dapat diterima oleh banyak orang, karena dilakukan dengan azas keadilan dan jujur serta demi dan untuk kepentingan semua pihak.


Pada akhirnya, etika dan moral serta akhlak mulia manusia  dapat dijaga sekalian bisa ditingkatkan kualitasnya dengan menekuni atau melakukan pengembaraan spiritual untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan. Karenanya, jalan spiritual jelas berada diseberang jalan material yang orientasinya lebih duniawi -- bukan ukhrowi --  yang lebih bersifat dan penuh  nuansa ilahiah. Maka itu mereka yang abai terhadap etika, moral dan akhlak jauh berada diujung kematian yang nyaris tak pernah terlindas dalan kehidupan mereka sehari-hari.


Banten, 3 Mei 2025 .

Komentar

Tampilkan

  • ETIKA, MORAL DAN AKHLAK HANYA DAPAT DIGAPAI MELALUI PENGEMBARAAN SPIRITUAL YANG INTENS DAN SERIUS
  • 0

Terkini

Topik Populer