PAN Copot Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR, Imbas Parodi Joget di Tengah Gejolak

Detikrakyat.com
Minggu, 31 Agustus 2025, 16.55.00 WIB Last Updated 2025-08-31T09:57:54Z

 










Jakarta, - Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan dua kader populernya, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya, dari keanggotaan DPR RI.


Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, dalam pernyataan resminya pada Minggu (31/8/2025), menegaskan bahwa keputusan tersebut mulai berlaku per 1 September 2025.


“Mencermati dinamika dan perkembangan politik belakangan ini, DPP PAN memutuskan untuk menonaktifkan Saudara Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Saudara Surya Utama (Uya Kuya) dari Fraksi PAN DPR RI,” ujar Viva Yoga.


Menurutnya, kebijakan ini ditempuh setelah PAN mempertimbangkan situasi politik nasional yang memanas. Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan mempercayakan penyelesaian polemik kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


“Kami percaya pemerintah akan menangani persoalan ini dengan tepat, cepat, dan berpihak kepada rakyat demi kemajuan bangsa,” tambahnya.


Eko Patrio, yang juga menjabat sebagai Sekjen PAN, sebelumnya menuai kritik tajam setelah mengunggah video parodi di akun TikTok pribadinya. Dalam video itu, Eko tampil bak seorang DJ dengan musik ‘horeg’, seolah menyindir kritik publik terkait aksi joget sejumlah anggota dewan usai pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan MPR RI 2025.




“Biar jogednya lebih keren pakai sound ini aja,” tulis Eko dalam unggahan tersebut. Salah satu anggota dewan yang ikut berjoget kala itu adalah Uya Kuya.


Meski Eko kemudian menyampaikan permintaan maaf, langkahnya justru dianggap memperburuk kemarahan publik, terlebih di tengah isu kenaikan tunjangan DPR RI yang memicu gelombang protes besar.


Aksi demonstrasi pertama pecah pada 25 Agustus 2025, disusul aksi lanjutan pada 28 Agustus yang berujung tragis ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas terlindas kendaraan Brimob. Tragedi itu menyulut amarah publik, khususnya kalangan ojol, sehingga gelombang unjuk rasa semakin meluas.


Hampir di seluruh kota besar, termasuk Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Solo, Tegal, Cilacap, hingga Makassar, massa turun ke jalan. Kericuhan pun terjadi, disertai pembakaran fasilitas umum, bahkan kantor Gubernur Jawa Timur di Surabaya ikut dilalap api pada Sabtu (30/8/2025).


Keputusan PAN menonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dipandang sebagai upaya meredam eskalasi krisis politik sekaligus menjaga citra partai di tengah sorotan publik.


Editor    : Sarmat

Redaksi : Ali Imron

Komentar

Tampilkan

  • PAN Copot Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR, Imbas Parodi Joget di Tengah Gejolak
  • 0

Terkini

Topik Populer